TIMUR DAN BARAT

Neraka pun ada ditimur dan barat
Surga hanya bagi mereka yang mulia dan diridloi
Yang barat penuh dengan akal dan nilai-nilai kemanusiaan tapi hanya untuk kaum putih mereka pun angkuh
Yang timur ada kebenaran tapi munafik

Yang salah tetaplah salah yang benar belum tentu benar
Karena dia angkuh dan munafik
Yang benar adalah nilai kebenaranya
Yang salah adalah sifat manusianya

Kebenaran didunia belum tentu berguna karena anggapan kebenaran masing-masing
Sebenarnya siapa yang salah dan siapa yang benar
Yang jelas yang salah manusianya mempermasalahkan masalah

Menerima

Jangan kau mencintai seseorang karena dia seindah rembulan atau segagah matahari
Cintailah dia saat ia terpuruk dan kau ulurkan tanganmu untuk ia bangkit
Cintailah dia saat ia terhina dan kau datang untuk mengangkat martabatnya
Cintailah dia saat ia menangis dan kau menghapus air matanya
Dan jadikan cintamu baginya seperti langit yang selalu diatas bumi.

Saat mendamba

Saat hati ini mendamba seperti benalu-benalu saling bertautan bagai lautan berkemilau emas pada daun-daun kosong memuja impian dalam rahasia hati.

ISI HATI

Saat hati ini mendamba seperti benalu-benalu saling bertautan bagai lautan berkemilau emas pada daun-daun kosong memuja impian dalam rahasia hati.

Cinta itu

Sebenarnya cinta adalah rasa kuatir dan takut akan kehilangan.
Awal dari cinta itu kagum kemudian timbul hasrat ingin memiliki.
Kerinduan ini seperti musafir yang terus berjalan tanpa henti mengikuti kehendak hati dan kaki-kaki ini melangkah.

Titik hitam

Aku hanya titik hitam yang terhina ditengah-tengah kerinduan yang menggebu saat hati ini mendamba pelukan perasaan penuh ikhlas.

Bag dari WIH gila

Bagian dari cinta yang membuatmu gila itu hasratmu yang terlalu menggebu untuk memiliki.

Teracuni

Lebih baik mati teracuni dari pada mati bunuh diri karena sakit hati.

Sebilah pedang dan ayat-ayat

Cinta itu bukan sebilah pedang yang dapat membunuh tapi cinta itu seperti ayat-ayat yang berkumandang menyentuh kalbu penuh ketegasan yang dapat menyadarkan para umat.

Dilema

Memuja dalam hati pada lautan yang berbusa
Hanya mampu memandang tanpa memeluk
Perasaan ini seperti matahari tanpa awan
Mengarungi lautan pada isi bumi yang mati.

MENCARI NAFKAH

Dimana kaki ini sedang melangkah mengais nafkah dan tangan ini mendorong beban diatas dua roda sejajar berdampingan dimana ku dipandang sebelah mata sebagai kasta yang hina dan aku menangis saat raga ini lelah tanpa hasil dan karenanya aku diabaikan seperti tanpa harga diri yang tak berarti dicemooh penuh hina jika ada sedikit saja kesalahan Kenapa gak pakai ember saja sekalian